SLB Negeri 1 Yogyakarta Gelar Simulasi Tanggap Bencana Gempa Bumi Bersama BPBD DIY

Yogyakarta, 19 November 2024 – SLB Negeri 1 Yogyakarta sukses menggelar simulasi tanggap bencana gempa bumi pada Selasa pagi (19/11), dimulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Kegiatan ini melibatkan 80 orang siswa, guru, dan karyawan sekolah, serta bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Simulasi ini diadakan sebagai langkah edukasi dan mitigasi menghadapi risiko bencana gempa bumi yang potensial terjadi di wilayah Yogyakarta. Dr. Zela Septikasari, M.Sc., selaku Koordinator BPBD DIY, menyampaikan bahwa simulasi semacam ini sangat penting, terutama bagi peserta didik di SLB Negeri 1 Yogyakarta.

"Bencana gempa bumi merupakan bencana yang berpotensi di area Kota Yogyakarta. Untuk itu, penting kiranya disimulasikan bagi peserta didik di SLB Negeri 1 Yogyakarta. Hari ini, peserta didik dan bapak ibu guru akan bersama-sama belajar menghadapi gempa bumi melalui simulasi ini," ungkap Dr. Zela dalam sambutannya.

Kepala sekolah SLB Negeri 1 Yogyakarta, Ibu Jumarsih, turut mendukung pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada BPBD DIY dan para guru yang telah mempersiapkan simulasi dengan matang. "Terima kasih untuk BPBD DIY dan bapak ibu guru yang telah menyiapkan acara ini. Semoga simulasi ini bermanfaat bagi peserta didik dalam menghadapi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja," ujarnya.

Simulasi ini berlangsung dengan lancar meskipun terdapat beberaa hambatan kecil di tengah kegiatan. Hal tersebut disampaikan oleh Usman Nawi, Koordinator Siaga Bencana SLB Negeri 1 Yogyakarta. "Alhamdulillah, acara berjalan dengan lancar. Meski di tengah pelaksanaan ada hambatan, semua bisa teratasi dengan baik. Semoga simulasi ini membawa dampak positif bagi seluruh warga sekolah," katanya.

Kegiatan dimulai dengan simulasi kondisi belajar di kelas ketika tiba-tiba terdengar suara sirene peringatan gempa. Siswa dengan sigap berlindung di bawah meja untuk menghindari kemungkinan runtuhan. Setelah situasi dinyatakan aman, siswa diarahkan menuju titik kumpul melalui jalur evakuasi sambil membawa tas di atas kepala sebagai pelindung. Setibanya di titik kumpul, dilanjutkan dengan penanganan darurat bersama tim keamanan dan simulasi keberadaan sekolah darurat.

Simulasi ini juga melibatkan partisipasi aktif dari siswa, salah satunya adalah Kiandra Mahisa Giri. "Aku tadi jadi korban gempa, serem. Semoga nggak ada gempa beneran. Tapi kalau ada, aku mau ngumpet di bawah meja," ujarnya polos.

Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman dan pengalaman langsung kepada seluruh warga sekolah tentang langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi. Dengan demikian, mereka menjadi lebih siap dan sigap dalam menghadapi situasi darurat. SLB Negeri 1 Yogyakarta berkomitmen untuk terus mendukung program edukasi kebencanaan demi keselamatan seluruh siswa dan staf sekolah.